Meskipun kopi luwak terkenal sebagai produk asli Indonesia, jenis kopi yang serupa juga diproduksi di negara lain di Asia dan Afrika dengan menggunakan hewan pemakan kopi lokal.
Negara Lain Penghasil Kopi Luwak
Di luar Indonesia, beberapa negara yang menghasilkan kopi sejenis dengan proses pencernaan hewan antara lain:
1. Filipina
Di Filipina, kopi ini dikenal sebagai kape alamid, yang juga dihasilkan oleh luwak atau musang lokal (Paradoxurus philippinensis). Prosesnya mirip dengan kopi luwak Indonesia, dan kape alamid juga populer karena dianggap memiliki rasa unik hasil dari fermentasi alami dalam sistem pencernaan luwak.
2. Vietnam
Di Vietnam, kopi ini disebut cà phê chồn. Musang atau luwak lokal di wilayah ini juga mengonsumsi biji kopi, terutama kopi robusta, yang kemudian dikumpulkan untuk diolah. Vietnam juga memproduksi kopi yang diproses melalui hewan ini, meskipun tidak sepopuler kopi luwak dari Indonesia.
3. Thailand
Di Thailand, ada kopi serupa yang disebut Black Ivory Coffee, tetapi tidak dihasilkan oleh luwak, melainkan oleh gajah. Buah kopi dimakan oleh gajah, yang kemudian melalui proses pencernaan sebelum bijinya dikumpulkan. Black Ivory Coffee menjadi salah satu kopi termahal di dunia dan dianggap punya rasa yang sangat halus.
4. Etiopia
Di Etiopia, beberapa produsen mulai mencoba mengembangkan kopi yang diolah melalui proses fermentasi alami oleh hewan liar setempat, seperti babi hutan atau hewan lainnya yang tertarik pada buah kopi.
Namun, kopi luwak Indonesia tetap menjadi yang paling terkenal dan ikonik, terutama karena asal-usulnya yang unik dan kualitas cita rasa yang telah diakui di kalangan pecinta kopi dunia.
Apa Ada Jenis Luwak Yang Menghasilkan Kopi Paling Enak ?
Tidak ada jenis luwak khusus yang terbukti menghasilkan kopi dengan rasa lebih enak secara ilmiah, tetapi di Indonesia, kopi luwak umumnya dihasilkan oleh beberapa spesies luwak yang hidup di wilayah perkebunan kopi, yaitu luwak kelapa atau musang kelapa (Paradoxurus hermaphroditus) yang paling sering digunakan. Spesies ini dikenal karena lebih sering memakan buah kopi dibandingkan jenis luwak lainnya dan tersebar luas di daerah tropis Asia, termasuk di Sumatra, Jawa, dan Bali.
Kualitas kopi luwak lebih dipengaruhi oleh faktor lain seperti diet alami, kebebasan memilih buah kopi matang, dan kondisi hidup luwak, bukan spesiesnya secara spesifik. Artinya, meskipun jenis luwak yang menghasilkan kopi tidak berbeda, kopi dari luwak liar yang memilih sendiri buah kopinya cenderung memiliki rasa lebih baik dibandingkan kopi dari luwak ternak.
Namun, karena sebagian besar kopi luwak dihasilkan oleh spesies Paradoxurus hermaphroditus, kopi luwak ini paling dikenal dan banyak dicari dibandingkan kopi dari spesies luwak lain, jika ada.