Pengen Minum Kopi Tapi Perut Gak Tahan Kafein? Coba deh Kopi Decaffeinated

Kopi dekafeinasi (decaffeinated), atau kopi tanpa kandungan kafein, adalah kopi yang telah melalui proses penghilangan sebagian besar kafeinnya. Biasanya, biji kopi biasa mengandung kafein sekitar 95 mg per cangkir, tetapi kopi decaffeinated hanya mengandung sekitar 2-5 mg kafein per cangkir. Meski namanya “tanpa kafein,” kopi decaffeinated sebenarnya masih memiliki sedikit kafein, hanya saja jumlahnya jauh lebih rendah daripada kopi biasa.

Kopi decaffeinated tetap mempertahankan rasa dan aroma kopi, tetapi memiliki dampak yang lebih ringan dalam hal stimulan. Ini menjadi pilihan populer bagi mereka yang sensitif terhadap kafein atau ingin menikmati kopi pada malam hari tanpa khawatir kesulitan tidur.

Kopi decaffeinated (kopi tanpa kafein) mungkin memiliki beberapa keuntungan kesehatan dibandingkan dengan kopi biasa, tetapi juga tergantung pada preferensi dan kondisi kesehatan individu. Berikut adalah beberapa poin yang perlu dipertimbangkan.

Pertimbangan Saat Mengonsumsi Kopi Decaffeinated (dekafeinasi)
  1. Rasa dan Aroma
    Beberapa orang merasa kopi decaffeinated kurang kaya rasa dibandingkan kopi biasa. Ini bisa menjadi faktor penting bagi pecinta kopi.
  2. Proses Dekafeinasi
    Beberapa metode dekafeinasi menggunakan bahan kimia yang dapat meninggalkan residu, meskipun banyak produsen sekarang menggunakan metode yang lebih alami dan aman.
  3. Kandungan Nutrisi
    Kopi decaffeinated masih mengandung sejumlah kecil nutrisi dan senyawa bermanfaat, tetapi tidak sebanyak kopi biasa.

Apa Saja Metode Dekafeinasi Kopi

Proses pembuatan kopi decaffeinated bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar kafein dari biji kopi tanpa mengurangi rasa alami biji kopi. Berikut adalah beberapa metode yang biasa digunakan:

1. Metode Air Swiss (Swiss Water Process)

Metode ini menggunakan air untuk menghilangkan kafein tanpa bahan kimia. Prosesnya melibatkan:

  • Perendaman Biji Kopi: Biji kopi hijau (yang belum dipanggang) direndam dalam air panas untuk melarutkan kafein serta senyawa lainnya.
  • Filtrasi: Air tersebut kemudian disaring melalui filter karbon khusus yang menghilangkan kafein tetapi mempertahankan senyawa rasa.
  • Perendaman Kembali: Biji kopi yang telah dikeringkan direndam kembali dalam cairan beraroma kopi, sehingga biji menyerap rasa kembali tanpa kafein.

Metode ini dianggap alami dan mempertahankan sebagian besar rasa kopi asli, meskipun biaya produksinya cenderung lebih tinggi.

2. Metode Karbon Dioksida (CO₂ Process)

Metode ini menggunakan karbon dioksida superkritis sebagai pelarut untuk menghilangkan kafein:

  • Perendaman dan Tekanan Tinggi: Biji kopi hijau direndam dalam air, lalu ditempatkan dalam ruang bertekanan tinggi yang diisi dengan karbon dioksida (CO₂) superkritis, yaitu CO₂ yang berada antara bentuk cair dan gas.
  • Pelarutan Kafein: CO₂ superkritis mengikat molekul kafein dalam biji kopi dan mengekstraksinya tanpa menghilangkan senyawa rasa.
  • Penghilangan Kafein: CO₂ yang mengandung kafein kemudian dipisahkan, sehingga biji kopi tetap kaya rasa tanpa kafein.

Metode ini sangat selektif terhadap kafein dan cenderung menghasilkan kopi decaffeinated yang mempertahankan rasa aslinya.

3. Metode Pelarut (Methylene Chloride atau Ethyl Acetate)

Dalam metode ini, bahan kimia seperti metil klorida atau etil asetat digunakan untuk mengekstrak kafein. Terdapat dua cara utama dalam metode ini:

  • Langsung: Biji kopi hijau direndam dalam pelarut langsung untuk melarutkan kafein, kemudian biji dibilas dan dipanaskan untuk menguapkan sisa pelarut.
  • Tidak Langsung: Biji kopi direndam dalam air panas, lalu air tersebut dicampur dengan pelarut untuk mengikat kafein, sebelum air dikembalikan ke biji kopi agar biji menyerap kembali senyawa rasa.

Metode ini lebih ekonomis, tetapi ada kekhawatiran soal residu bahan kimia meskipun umumnya telah diuji aman jika sesuai standar kesehatan.

4. Metode Sugar Cane (Natural Ethyl Acetate Process)

Metode ini menggunakan etil asetat yang diperoleh dari fermentasi tebu:

  • Perendaman dan Penyerapan Kafein: Biji kopi direndam, kemudian dicampur dengan etil asetat alami untuk mengekstrak kafein.
  • Penghilangan Pelarut: Setelah kafein hilang, etil asetat dihilangkan, dan biji kopi dikeringkan.

Metode ini semakin populer karena menggunakan pelarut alami yang berasal dari tebu, yang dianggap lebih aman dan ramah lingkungan. Setelah proses dekafeinasi, biji kopi dikeringkan dan siap untuk dipanggang, tanpa kandungan kafein yang signifikan tetapi tetap menjaga rasa kopi aslinya.

Kopi decaffeinated bisa menjadi pilihan yang lebih sehat bagi mereka yang ingin mengurangi asupan kafein tanpa mengorbankan manfaat kesehatan dari kopi. Namun, sebaiknya pilih kopi decaffeinated yang diproses dengan metode yang aman, dan tetap perhatikan respon tubuh terhadapnya.

Leave your reply

Related Posts